21 June 2023
Kawan PRIMA, mengenalkan konsep uang kepada anak perlu dilakukan sejak dini. Hal tersebut dapat membantunya menjadi lebih terampil dan terbiasa dalam mengelola keuangan saat beranjak dewasa. Sayangnya literasi seputar keuangan belum banyak diajarkan di pendidikan formal. Itu sebabnya, peran orang tua dibutuhkan dalam proses pengenalan fungsi uang tersebut.
Pada usia tertentu, anak mungkin pernah melihat uang keluar dari mesin ATM, atau melihat ayah dan ibunya yang sering kali mengarahkan handphone ke sebuah QR Code untuk membayar barang belanjaan. Jika tidak dibantu dengan penjelasan yang cukup, bisa saja anak akan tumbuh dengan pemahaman yang keliru tentang uang dan metode transaksinya. Lalu kapan sebaiknya anak mulai mengenal uang?
Usia yang tepat mengajarkan anak tentang uang
Saat yang tepat untuk memulai penjelasan mengenai fungsi uang, yaitu saat anak mulai bertanya dan penasaran tentang uang. Namun perlu diingat, penjelasan yang diberikan secara berjenjang dan harus sesuai dengan usia anak. Setidaknya terdapat tiga tahapan yang dapat dilakukan untuk mulai mengajari anak mengelola uang, menurut usianya.
Pada rentang usia ini, pemahaman yang harus diberikan kepada anak, bukanlah soal nominal uang. Namun ajarkan untuk mampu menunda keinginannya. Terkadang karena tidak tega melihat anak menangis, kebanyakan orang tua akan selalu menuruti permintaan anak, seperti membeli mainan. Pada fase tersebut anak sebaiknya diajak untuk menabung terlebih dulu sebelum membeli mainan. Usia 3-5 tahun adalah waktu yang tepat mengajarkan anak berkomitmen, bahwa untuk memperoleh sesuatu dibutuhkan usaha dan kerja keras.
Pada usia ini, orang tua bisa melatih anak untuk belajar mengalokasikan uang yang didapatnya baik uang saku maupun angpau. Kita bisa memberinya tiga celengan bertuliskan saving (tabungan), spending (pengeluaran), dan sharing (sedekah).
Saat anak mendapatkan uang, ajak ia untuk memasukkan uangnya ke dalam masing-masing celengan. Tunjukkan juga celengan mana yang harus dibuka ketika akan membeli mainan atau memberi sedekah.
Ini adalah usia dimana anak sudah mulai mampu mengambil keputusan sendiri untuk membelanjakan uang yang mereka punya. Tidak hanya mengerti nominal uang, pada fase ini anak juga sudah mulai mengerti nilai uang. Mereka mulai bisa membedakan nilai setiap uang yang berbeda, serta memahami bahwa sejumlah uang hanya bisa membeli beberapa barang.
Pada fase ini, orang tua berperan penting dalam membimbing anak untuk bisa memilih produk yang mereka butuhkan dibanding yang mereka inginkan. Selain itu, ajarkan anak untuk terlebih dulu melakukan perbandingan harga atas produk yang ingin dibeli. Hal ini akan membuat anak terbiasa menggunakan uang berdasarkan prioritas.
Pada usia remaja ini, anak sudah bisa diajak berpikir lebih jauh. Jika sebelumnya anak menabung hanya sekadar membeli permen atau mainan, di tahap ini saatnya mereka dilibatkan dalam tujuan jangka panjang. Contohnya, mengajak anak menghitung estimasi jumlah uang yang akan berhasil mereka tabung saat nantinya berumur 17 tahun. Cara ini bisa mendorong anak untuk lebih konsisten menabung. Pada fase ini, orang tua juga dianjurkan untuk mulai mengenalkan anak kepada produk-produk perbankan. Salah satunya dengan membukakan anak rekening tabungan.
Referensi:
Halodoc
Popmama.com
Republika.co.id