6 December 2023
Bekerja sesuai jurusan merupakan impian sebagian mahasiswa guna mengimplementasikan ilmu yang mereka dapat di bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja. Namun, atas berbagai kendala dan kondisi seiring perjalanan waktu banyak mahasiswa memilih lapangan pekerjaan yang berbeda dari jurusan mereka. Fakta ini diungkapkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim pada 2022 lalu. Nadiem menyebut ada 80% mahasiswa di Indonesia bekerja tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya. Mengapa fenomena ini bisa terjadi? Kami pun merangkumnya khusus untuk Kawan PRIMA:
1.Kuliah hanya prasyarat
Sebagian mahasiswa menganggap S1 hanyalah prasyarat sebelum memasuki dunia kerja. Terlebih saat ini banyak sekali perusahaan yang hanya mewajibkan calon pelamar menyandang gelar S1, D3 atau setara tanpa spesifik mencantumkan jurusan yang dibutuhkan.
2.Pengalaman di luar kuliah mudah didapat
Melalui kursus singkat atau bootcamp yang mudah diakses, banyak calon karyawan yang bisa memperoleh ilmu yang lebih terfokus sesuai dengan jalan karir yang mereka tuju.
3.Lapangan pekerjaan yang terbatas
Banyaknya lulusan tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang terbuka menyebabkan calon karyawan mengambil pekerjaan apa saja. Dari keterangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ada 1,4 juta lulusan D3 hingga S1 setiap tahunnya, di mana hanya ada 141 ribu loker yang terbit setiap tahun.
4.Ingin memperbaiki kesalahan dalam mengambil jurusan
Bagi calon pencari kerja yang merasa salah jurusan, pilihan karir yang berbeda merupakan bentuk untuk memperbaiki jalan karir mereka. Calon pekerja bisa mencari pengalaman karir sesuai passion dengan mengikuti program magang atau pelatihan khusus.
5.Persaingan yang ketat
Selain faktor gelar adalah prasyarat, indikator perusahaan dalam mencari SDM juga beragam. Mulai dari training, hingga koneksi dan pengalaman organisasi di luar perkuliahan. Syarat-syarat ini yang bisa membuat seorang calon pelamar bekerja di bidang yang tidak sesuai jurusannya dan menggeser calon pelamar lain yang jurusannya mungkin sesuai dengan pekerjaan yang dilamar.
6.Dunia kerja yang berkembang begitu cepat
Lapangan pekerjaan begitu dinamis. Pada 2020 lalu, World Economic Forum meramalkan pada tahun 2030 mendatang akan banyak pekerjaan yang hilang dan digantikan oleh robot (baca: Lima Pekerjaan yang Akan Digeser Teknologi). Proses yang dinamis tersebut tidak diimbangi oleh kurikulum pendidikan yang membutuhkan proses yang tidak singkat. Sehingga para calon pencari kerja harus beradaptasi seiring mereka menyelesaikan bangku perkuliahan mereka.
Nah, bagi Kawan PRIMA yang ingin mencari kerja sesuai jurusan bisa dengan meningkatkan keterampilan dan fokus kepada karir yang ingin dituju. Selain itu Kawan PRIMA juga bisa meningkatkan koneksi dengan bergabung dengan lembaga pelatihan dan seminar atau bergabung dengan komunitas-komunitas yang relevan dengan karir impianmu. Saat ini persaingan dunia kerja semakin ketat sebab tak hanya sesama jurusan saja namun Kawan PRIMA juga harus bersaing dengan mereka yang lintas jurusan, maka dari itu memiliki kemampuan (skills) lebih dari satu disiplin ilmu sangat diperlukan.
Sumber:
Kompas.com
Sindonews.com
Glints.com
Kumparan.com