27 June 2023
Kawan PRIMA, belakangan beragam istilah baru yang berkaitan dengan fenomena di dunia kerja terus bermunculan. Mulai dari burnout, quiet quitting hingga work from anywhere. Saat ini muncul satu lagi istilah baru yang tanpa disadari mungkin sering dialami oleh banyak orang, yakni productive procrastination.
Productive proscrastination atau penundaan produktif merupakan kondisi dimana seseorang lebih memilih menyelesaikan pekerjaan kecil dan ringan yang bermanfaat, ketimbang menyelesaikan pekerjaan prioritas. Contohnya, karena merasa sulit fokus dan kehabisan ide menyelesaikan deadline materi persentasi untuk mitra bisnis, kamu lebih memilih mencuci mobil, menyiram tanaman dan mengganti sprei. Penundaan produktif sebenarnya merupakan strategi penundaan yang terasa menyenangkan. Hal tersebut karena selama melakukan penundaan, kita sebenarnya sedang menghindari tugas yang berat. Sebagai gantinya, kita memilih melakukan pekerjaan yang lebih ringan dan menyenangkan agar tidak bertambah stres. Alhasil, kita merasa lebih baik untuk sementara karena terlihat “sibuk”.
Procrastination yang berarti menunda-nunda, sepintas terkesan negatif. Mereka yang melakukan penundaan biasanya dianggap sebagai orang malas, tidak produktif dan membuang-buang waktu. Padahal istilah productive procrastination disini muncul untuk menjelaskan bahwa ternyata menunda-nunda itu tidak selamanya negatif. Namun jangan terlena, jika dilakukan secara terus-menerus, justru dapat menimbulkan masalah baru. Pekerjaan prioritas bisa terbengkalai dan menyebabkan stres. Dampak stres dapat terlihat dari kualitas tidur yang kurang baik, merasa tertekan, dan bekerja tidak maksimal.
Tips Melawan Productive Procrastination
Tidak ada salahnya sesekali melakukan productive procrastination. Cara itu terkadang memang cukup ampuh untuk memboosting semangat sehingga siap kembali menyelesaikan pekerjaan utama. Namun kamu perlu melakukan beberapa hal dibawah ini agar productive procrastination tidak kebablasan:
Referensi:
Kumparan.com
Idntimes.com
Tempo.co