9 December 2021
Kawan PRIMA, bulan Desember selalu menjadi bulan yang spesial bagi para Shopaholic. Bagaimana tidak, selain dinantikan sebagai bulan pergantian tahun, bulan Desember juga identik dengan Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional.
Harbolnas digelar tanggal 12 Desember setiap tahunnya. Di hari tersebut berbagai e-commerce selalu menawarkan promo dan diskon yang memanjakan konsumen. Namun apakah kamu tahu sejak kapan sebenarnya 12 Desember dijadikan sebagai Hari Belanja Online Nasional? Lalu apa tujuan Harbolnas digelar? Berikut adalah sejarah dan fakta tentang Harbolnas.
Sejarah Harbolnas
Harbolnas mulai digelar pertama kalinya pada tahun 2012, dengan sebutan 121212. Program ini bertujuan mendorong dan mengedukasi masyarakat Indonesia tentang mudahnya berbelanja secara online. Selain itu juga diharapkan bisa mengembangkan perusahaan e-commerce di tanah air layaknya e-commerce di negara maju, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, dan Jepang. Perhelatan ini kemudian mendapat respon positif dari masyarakat. Berkat pencapaian tersebut, para e-commerce kembali menggelar acara serupa di tahun 2013. Sejak saat itulah muncul istilah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang pelaksanaannya terus berlanjut setiap tanggal 12 Desember. Perayaan belanja daring ini pun semakin meriah dengan dukungan berbagai pihak, termasuk dari industri telekomunikasi, perbankan, logistik, media.
Terinspirasi dari Perayaan Belanja Luar Negeri
Harbolnas terinspirasi dari perayaan belanja di beberapa negara, seperti Amerika, Kanada, Inggris, Jerman, Jepang, dan China. Salah satunya adalah perayaan Cyber Monday yang digelar setelah hari Thanksgiving di Amerika. Pada perayaan tersebut, sejumlah ritel online akan memberikan promo dan diskon secara besar-besaran di akhir tahun.
Tidak Lagi Spesial?
Kesuksesan Harbolnas turut mempengaruhi para e-commerce di Indonesia untuk secara beramai-ramai menduplikasi pelaksanaan konsep Harbolnas di luar bulan Desember. Untuk menarik traffic dan minat belanja masyarakat Indonesia, sejumlah e-commerce sering memanfaatkan tanggal ganda, seperti 9.9 di bulan September, 10.10 di bulan Oktober, atau 11.11 di bulan November, untuk menggelar diskon dan promo mirip Harbolnas. Awalnya Harbolnas yang digelar hanya satu hari di setiap tahun tersebut sangat dinantikan masyarakat. Namun karena festival belanja tersebut muncul hampir di setiap bulan, kini perayaan Harbolnas menjadi terasa kurang spesial.
Transaksi E-Commerce Meningkat
Pelaksanaan Harbolnas dari tahun ke tahun setidaknya telah mengedukasi masyarakat tentang kemudahan dan keamanan dalam berbelanja online. Kini semakin banyak masyarakat yang percaya dengan sistem transaksi online. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan penjualan e-commerce yang juga mengalami pertumbuhan pesat dari tahun ke tahun. Mengutip data Bank Indonesia, peningkatan transaksi e-commerce telah terlihat sejak tahun 2017.
Transaksi e-commerce di tahun 2017 tercatat Rp 42,2 triliun. Kemudian, pada tahun 2018, meningkat menjadi Rp 105,6 trilun atau naik 150,24% yoy. Di tahun 2019, nilai transaksi kembali meningkat hingga Rp 205,5 triliun atau tumbuh 94,69% yoy. Transaksi e-commerce kembali mengalami pertumbuhan pada tahun 2020 mencapai angka Rp 266 triliun atau terjadi peningkatan 29,44% yoy.
Hingga akhir tahun 2021 ini, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan transaksi e-commerce berpotensi mencapai 48,4 persen.
Referensi:
Kompas.com
Suara.com
Bisnis.com
Konta.co.id