13 September 2019
Di era technology disruption kini, setiap industri harus siap bergerak menghadapi perubahan-perubahan yang dinamis. Industri keuangan dan perbankan pun mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada. Berdasarkan riset Salesforce pada Digital Banking Report, 62% konsumen di zaman sekarang berharap perusahaan beradaptasi dengan persona mereka (tingkah laku, pola komunikasi, dan kebiasaan). Oleh karena itu seiring bergantinya pola gaya hidup, mobilitas, dan kebutuhan nasabah, bank harus siap melakukan transformasi digital.
Transformasi digital lebih dari sekedar menyediakan layanan online dan mobile banking. Industri finansial perbankan perlu berinovasi dalam menggabungkan teknologi digital dengan interaksi nasabah, dalam hal ini temuan-temuan teknologi baru tersebut haruslah mempermudah dan memberikan kenyamanan bagi pengguna dalam mengakses layanan perbankan. Salah satunya adalah perbankan digital yang menggambarkan proses virtual penunjang seluruh layanannya.
Kini, banyak bank yang sudah mulai mengembangkan fitur-fitur perbankan digital mereka. Tak hanya penyediaan aplikasi dan website untuk bertransaksi saja, digitalisasi juga dilakukan pada kantor cabang. Misalnya, kini beberapa bank sudah memiliki aplikasi untuk reservasi nomor antrean, lalu untuk cetak dan ganti buku tabungan sudah bisa dilakukan lewat mesin. Bahkan untuk membuka rekening pun kini sudah dapat dilakukan secara self service oleh nasabah, tanpa harus datang ke kantor cabang. Begitu juga dengan kinerja teller, yang dulu menghitung uang secara manual, kini sudah menggunakan mesin khusus.
Peralihan dunia perbankan konvensional menjadi digital dapat meningkatkan efisiensi proses kerja dan meningkatkan kualitas layanan nasabah. Apalagi, pola transaksi nasabah di zaman kini mengharuskan adanya kemudahan dalam setiap layanan perbankan. Terciptanya pasar baru dari generasi nasabah yang lebih muda juga menjadi salah satu faktor mengapa perbankan harus siap berubah.
Dengan melakukan digitalisasi, bank sudah melakukan “investasi” jangka panjang untuk masa depan. Dikatakan demikian karena channel-channel digital mampu menghemat biaya cost per transaction. Bank yang sudah digital, memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabahnya, juga akan menggaet banyak nasabah-nasabah baru yang notabene kini berada di usia produktif dan relatif muda. Nah Kawan PRIMA, apakah kamu sudah merasakan canggihnya inovasi layanan perbankan digital? Share PRIMA News ini ke teman-teman kamu yuk!
REFERENSI:
PwC – Digital Bank Transformation
The Financial Brand – Four Pillars of Digital Transformation Banking Strategy
Kompas – Bagi Perbankan Digitalisasi Adalah Keharusan
i-Scoop – Retail Banking Digital Transformation
Digital Banking Report – Digital Banking Customer Engagement