7 October 2021
Kawan PRIMA, fitur pay later atau konsep pembayaran “beli sekarang bayar nanti”, kini semakin banyak digemari khususnya kaum milenial. Sistem transaksi ini, sangat cepat populer karena para penggunanya diberikan kesempatan untuk memenuhi sejumlah kebutuhan seperti belanja online, pemesanan tiket pesawat, hotel dan lainnya dengan cepat, tanpa harus terlebih dulu menunggu uang terkumpul.
Fitur pembayaran satu ini, memiliki manfaat yang kurang lebih sama dengan penggunaan kartu kredit pada umumnya. Para penggunanya bisa melakukan pembelian dan kemudian membayarnya dengan cara mencicil. Fitur pay later kini banyak ditemui pada sejumlah e-commerce dan e-wallet diantaranya, Tokopedia, OVO, Gopay dan lain-lain.
Namun sebelum memutuskan untuk menggunakan fitur ini, ada baiknya kamu memahami dulu apa saja keuntungan maupun kerugian yang nantinya bisa didapatkan jika bertransaksi secara pay later.
1. Lebih Praktis dan Proses Cepat
Bisa dibilang fitur pay later jauh lebih praktis, syarat ringan, pendaftaran dan pengaktifannya lebih cepat ketimbang kartu kredit. Proses pengajuan dalam pembuatan kartu kredit membutuhkan syarat-syarat dokumen lebih banyak dibandingkan syarat pay later. Belum lagi, proses tahapan yang harus dilalui untuk verifikasi hingga pengaktifan kartu kredit memakan waktu hingga beberapa hari. Beda halnya dengan pay later. Semisal kamu ingin berlibur, dan kebetulan melihat harga tiket promo, kamu bisa langsung beli dengan bayar memanfaatkan pay later di saat itu juga.
2. Cicilan Bervariasi, Tenor Hingga Setahun
Daftar aplikasi layanan fitur pay later di beberapa e-commerce dan e-wallet memberikan pilihan tenor cicilan yang bervariasi, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan. Di beberapa e-commerce, pengguna tidak dipungut bunga per bulan jika memilih masa tenor kurang dari 3 bulan, loh. Yang tidak kalah menarik, kamu juga bisa memilih tanggal jatuh tempo sendiri. Jadi bisa disesuaikan dengan tanggal gajian masing-masing.
3. Tidak Ada Annual Fee
Penggunaan pay later dilakukan sesuai kebutuhan. Kamu bisa menonaktifkan fitur pay later tanpa adanya biaya tambahan seperti yang berlaku pada layanan kartu kredit. Dalam penggunaan kartu kredit, terdapat biaya tahunan (annual fee), yaitu biaya kompensasi yang harus dibayarkan atas beragam fasilitas yang telah diberikan oleh penerbit kartu kepada pengguna kartu kredit. Jadi meskipun kamu sudah tidak lagi menggunakan kartu kredit, selama kartu masih aktif, kamu diwajibkan membayar annual fee setiap tahunnya.
4. Ada ‘Promo’ Menarik
Yang menarik dalam sistem pembayaran digital saat ini, mau berutang justru dikasih promo. Siapa yang tidak tergiur? Semakin populernya perkembangan fitur pay later ini, membuat banyak e-commerce rela “bakar uang” untuk memberikan promo khusus, sebagai upaya untuk menarik peminat. Promo yang ditawarkan umumnya berupa cashback dan potongan harga
Kawan PRIMA, di samping keuntungan yang ditawarkan, kamu juga harus cermat untuk mengantisipasi berbagi risiko yang menanti saat menggunakan fitur pay later, berikut penjelasannya;
1. Berpotensi Boros dan Menambah Utang
Di balik segala kemudahannya, fitur pay later ternyata bisa membuat penggunanya menjadi boros. Kamu sebagai pengguna bisa saja tidak akan berpikir panjang saat membeli sesuatu yang sebenarnya tidak benar-benar dibutuhkan. Bagi kamu yang hobi belanja, fitur ini bisa berpotensi membuat kamu menambah banyak utang. Beli ini-itu tanpa berpikir panjang dan beranggapan bisa mencicil kemudian, tau-tau tagihan menumpuk di akhir bulan. Belanja dengan bijak ya.
2. Bunga dan Denda Fitur Pay Later
Kamu harus tahu bahwa dalam pay later berlaku bunga cicilan yang harus dibayar. Belum lagi ada beban biaya lainnya berupa denda bila telat bayar. Untuk itu, sebelum menggunakan fitur pay later, cek terlebih dulu ketentuan bunga, denda dan biaya lainnya yang berlaku. Baca, pahami dan sesuaikan dengan kemampuan yah. Jika terasa berat, lebih baik jangan digunakan daripada kamu tidak bisa melunasi tagihan di kemudian hari.
3. Nilai Skor Kredit Turun
Jangan dikira, bayar pakai pay later tidak ada pengaruhnya di skor kredit perbankan. Tidak memenuhi kewajiban untuk membayar cicilan atau telat bayar dalam waktu lama, akan menyebabkan catatan reputasi kredit menjadi buruk. Skor kredit sendiri merupakan sistem penilaian yang diterapkan perbankan untuk melihat kelayakan atau kemampuan kamu sebagai calon debitur terhadap pinjaman yang diajukan. Skor kredit umumnya ditunjukkan dengan angka 300 sampai 850. Bila skor kredit kamu berada di atas angka 720, maka masuk dalam kriteria bagus atau aman. Akan tetapi, jika di bawah 640, maka kemungkinan kamu akan mengalami kesulitan bila mengajukan pinjaman baru ke perbankan di kemudian hari.
Referensi :
Liputan6.com
Kompas.com
Berkeluarga.id