17 November 2022
Kawan PRIMA, perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan pada 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Bali telah resmi berakhir. Melalui forum kerja sama ekonomi internasional tersebut, Indonesia berhasil mengantongi sejumlah komitmen investasi dari berbagai negara, diantaranya: (Baca juga: INDONESIA JADI TUAN RUMAH G20, APA UNTUNGNYA?)
1. Amerika Serikat
Di sela penyelenggaraan G20, Indonesia selaku tuan rumah melakukan pertemuan bilateral dengan Amerika Serikat (AS). Dari pertemuan tersebut, AS menyampaikan komitmennya untuk berinvestasi di beberapa proyek di Indonesia. Diantaranya melalui program Millennium Challenge Corporation (MCC) dengan nilai investasi mencapai 700 juta dollar AS atau lebih dari Rp 10 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk mengembangkan infrastruktur transportasi sadar iklim dan berkualitas tinggi di lima provinsi di Indonesia. Selain itu, sebagian dana tersebut juga akan digunakan untuk meningkatkan akses keuangan bagi usaha milik perempuan dan UMKM Indonesia.
Presiden AS Joe Biden juga mengumumkan kerja sama antara ExxonMobil dan PT Pertamina (Persero) senilai 2,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 38 triliun. Kerja sama tersebut dilakukan dalam upaya penurunan emisi karbon dioksida (CO2). Melalui dana yang dianggarkan, kedua negara akan mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan emisi karbon atau yang disebut hub carbon capture and storage (CCS) di wilayah Indonesia. CCS sendiri akan digunakan untuk menangkap karbon dioksida (CO2) hasil pembakaran energi fosil di berbagai industri, sehingga emisi yang dihasilkan tidak terlepas ke atmosfer dan tidak menambah intensitas efek rumah kaca.
2. China
Komitmen investasi juga diperoleh dari China. Guna mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air, China menandatangani nota kesepahaman proyek jangka panjang senilai 5 miliar dollar AS dengan Indonesia.
3. Jepang, Inggris dan Korea Selatan
Jepang, Inggris dan Korea Selatan menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam pengembangan sektor transportasi Indonesia. Ketiga negara sepakat menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan pemerintah Indonesia pada proyek MRT Jakarta.
Sebagai tuan rumah, Indonesia memang sangat memaksimalkan momen penyelenggaraan G20 tahun ini untuk memperoleh pendanaan kreatif non-APBN, dalam pembangunan infrastruktur transportasi. Hal ini dilakukan agar pembangunan infrastruktur transportasi bisa tetap dilakukan di tengah keterbatasan APBN.
4. Turki
Delegasi Turki yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan juga menjalin kerja sama strategis dengan Indonesia. Dua negara sahabat ini menjalin kerja sama di berbagai sektor. Salah satunya adalah dukungan Turki dalam pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Turki dinilai menjadi salah satu negara yang berpengalaman dan menguasai teknologi dalam pembangunan jalan tol.
Indonesia dan Turki juga menjalin kesepakatan untuk memproduksi bus listrik di Indonesia. Selain itu, kesepakatan antara pemerintah yang juga berhasil ditandatangani diantaranya, penandatanganan kerja sama pertahanan, kerja sama lingkungan hidup, kerja sama kehutanan, kerja sama riset teknologi dan inovasi, serta kerja sama bantuan kerjasama pembangunan.
5. Uni Emirat Arab (UEA)
Meski bukan negara anggota dan hanya menjadi tamu undangan di KTT G20, Uni Emirat Arab ternyata berminat untuk berinvestasi di tanah air. Pemerintah Indonesia mendapatkan dukungan investasi senilai 187 juta dollar AS dari Uni Emirat Arab (UEA) dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Blok Rokan. Kerja sama tersebut berdurasi 2 tahun, yakni dimulai 12 November 2022 hingga 2024 mendatang.
Referensi:
Kontan.co.id
CnnIndonesia.com
Bisnis.com
CnbcIndonesia.com
Kompas.com