12 March 2021
Kawan PRIMA, bicara soal pernikahan tiap orang umumnya menginginkan perayaan yang sakral, bermakna, mengesankan, dan juga tak terlupakan. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa yang namanya resepsi pernikahan itu selalu dibayang-bayangi dengan biaya nikah yang fantastis. Oleh karena itu, berbagai usaha dilakukan agar dapat mewujudkan pernikahan impian tersebut. Hmm, tapi sebelumnya di tengah pandemi dengan situasi ekonomi yang tak menentu, apakah masih bisa kita menabung untuk menikah?
Biaya menikah di tengah pandemi
Bila dibandingkan dengan biaya nikah sebelum pandemi COVID-19, tak dapat dipungkiri bahwa jauh lebih ekonomis menikah di tengah pandemi. Kenapa begitu? Ya, karena ada beberapa cost yang dipangkas seperti biaya catering hingga biaya venue. Hal ini sesuai dengan pemberlakuan pembatasan sosial, dimana kita perlu mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak. Sebagai opsi penggantinya kita dapat mengundang tamu untuk hadir secara virtual. Kalau dilihat-lihat memang lebih ekonomis ya, namun semua akan sia-sia tanpa perencanaan budgeting yang tepat. Nah sebelum hal itu terjadi, berikut tips menabung biaya nikah di tengah pandemi:
Untuk menabung, tentu kita harus memiliki goals. Maka dari itu pertamanya kita perlu survei biaya terlebih dahulu. Kapan ini harus dilakukan? Tidak ada patokan baku kapan kamu harus memulai rangkaian hal ini. Tapi, perlu diingat mempersiapkan lebih awal tidak ada salahnya, justru akan membuat dirimu dikemudian hari menjadi lebih siap. Untuk itu pastikan berapa persisnya besar kebutuhan dana untuk menggelar acara pernikahan.
Seperti pada judul poinnya, kamu perlu melakukan survei biaya nikah, baik itu ke Wedding Organizer, Event Planner, maupun survei bila kamu mengadakan pernikahan tanpa pihak ketiga. Buatlah susunan acara yang akan kamu gelar. Mulai dari konsep dan rangkaian acara pernikahan yang umumnya terdiri atas acara lamaran, prosesi keagamaan, prosesi adat, hingga resepsi. Perencanaan di sini termasuk pilihan venue acara pernikahan ya…
Selanjutnya, tentukan jumlah undangan. Semakin banyak yang kamu undang, maka semakin besar juga biaya yang dibutuhkan. Untuk ini kamu perlu mengasumsikan tiap undangan datang berpasangan, sehingga biaya undangan adalah jumlah undangan yang dikalikan dua.
Lanjut lagi, ini adalah kebutuhan lain dalam pernikahan yaitu pembelian cincin kawin, biaya cetak undangan, pembelian suvenir, bingkisan untuk acara lamaran, baju seragam untuk keluarga, bridesmaids, dan groomsmen; foto pre-wedding, dan lain sebagainya. Eitsss tak lupa nih, bila kamu berencana berbulan madu, kebutuhan dananya juga harus ikut dipikirkan ya….
Lalu, rincilah semua ragam kebutuhan terkait pernikahan. Untuk mempermudah kamu membuat checklist kebutuhan dan melakukan perkiraan dana, kamu bisa mengunduh wedding essential list di berbagai situs internet. Dengan begitu, setidaknya kamu memiliki gambaran dana yang perlu kamu kumpulkan untuk menyelenggarakan acara pernikahan. Intinya, bagaimanapun itu sesuaikan penyelenggaraan pesta pernikahan dengan kemampuan finansial kamu dan pasangan. Dengan rajin melakukan riset ke berbagai vendor, pasti deh kamu tetap dapat mewujudkan pesta pernikahan berkesan yang on budget.
Setelah mendiskusikan pemilihan hari pernikahan dan berbagai biaya yang dibutuhkan untuk menikah di tengah pandemi, ada baiknya kita melakukan finansial check up untuk mengukur kondisi keuangan kamu dan pasangan. Setidaknya ada 6 hal yang perlu kamu cek, diantaranya cash flow, harta, utang, rasio aset lancar, investasi, dan rasio menabung. Oiya, pastikan kamu tetap mempunyai dana darurat untuk kebutuhan tak terduga ya.
Sederhananya kamu perlu mengetahui pola pengeluaran dan pemasukanmu selama periode tertentu, sehingga mudah untuk dikontrol.
Setelah mengetahui pola keuanganmu dan pasangan, lakukan pengecekan kembali apakah rencana pernikahan impian masih sesuai dengan kemampuan finasial yang ada.
Kalau pernikahan impian kalian sesuai dengan kemampuan finansial, congratulations! Semoga lancar persiapannya sampai hari H ya. Namun jika ternyata antara pernikahan impian dan kemampuan finansial belum match, kamu perlu membuat daftar prioritas.
Meski menikah merupakan momen penting nan berkesan dalam hidup, bukan berarti kamu harus jor-joran mengeluarkan uang hingga harus berhutang.
Sebisa mungkin hindari berhutang atau mencari pinjaman hanya untuk memenuhi pernikahan impian. Kenapa begitu? Kehidupan setelah pernikahan juga membutuhkan kesiapan finansial. Selain itu, mengawali lembaran kehidupan baru dengan beban utang yang besar mempunyai risiko yang tinggi.
Kawan PRIMA, momen membuat keputusan menikah dengan seseorang memerlukan kedewasaan dan kematangan dalam berpikir supaya tidak salah dalam melangkah. Begitu pula saat mempersiapkan acara pernikahan, bijak-bijaklah membuat prioritas dalam prosesi pernikahan. Hal mendasar yang paling penting dari pernikahan adalah sah secara agama dan hukum, kemudian kehidupan keluarga setelah pernikahan. Jadi mulailah membuat daftar prioritas prosesi atau acara pernikahan, lalu sesuaikan dengan kemampuan finansialmu, mana yang bisa direalisasikan dan mana yang tidak. Pernikahan impian yang berkesan siapa yang tidak mau, tapi kehidupan yang sehat secara finansial setelah menikah merupakan tahapan penting lainnya yang perlu kamu pertimbangkan.
Nah, itu tadi informasi mengenai menabung biaya pernikahan di tengah pandemi. Setelah membaca ini, apakah Kawan PRIMA sudah siap mulai menabung untuk biaya pernikahan? Daripada itu semua, terpenting jangan lupa cari pasangannya dulu ya, hehehe….
Artikel Terkait:
Pentingnya Perencanaan Keuangan
Merdeka Finansial Dengan Terapkan Financial Wisdom
Cara Membuat Dan Mencapai Life Goals
Refrensi:
cnbcindonesia.com
beritasatu.com
blog.amartha.com
avrist.com
glints.com
koinworks.com