2 October 2020
Kawan PRIMA, sering dibahas akhir-akhir ini, apakah kamu sudah paham apa itu resesi? Ya, mungkin istilah ini cukup asing bagi kamu yang nggak up to date soal berita ekonomi. Namun di tengah pandemi ini nampaknya kita semua harus paham dan berjaga-jaga sebelum resesi melanda. Hmm, tapi kira-kira apa itu resesi dan kenapa harus berjaga-jaga akan hal tersebut ya? Untuk menjawabnya, berikut informasi seputar resesi, dan tips untuk menghadapinya:
Apa itu Resesi?
Secara sederhana resesi merupakan periode penurunan pertumbuhan ekonomi sementara dimana perdagangan dan aktivitas industri berkurang. Umumnya keadaan ini ditandai dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam dua kuartal berturut-turut. Selain itu, arti dari kata resesi sendiri juga bisa dimaknai sebagai perlambatan atau kontraksi besar dalam aktivitas ekonomi. Selama resesi, adapun dampak yang terjadi seperti ekonomi yang tidak stabil, pemutusan hubungan kerja (PHK), turunnya daya beli masyarakat, kurs dollar tidak stabil, hingga output ekonomi negara secara keseluruhan menurun.
Sebagai informasi tambahan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal II tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 5,32%. Angka tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia diambang resesi jika pertumbuhan ekonomi pada kuartal III kembali negatif.
Lalu, bagaimana cara jaga keuangan pribadi agar tetap aman hadapi resesi?
1. Lakukan Financial Checkup
Sama halnya dengan kesehatan jasmani, kesehatan dompet juga perlu dicek secara rutin agar setidaknya kita bisa survive di tengah pandemi ini. Salah mengambil langkah hanya akan membuat dompet kita jadi makin sulit. Untuk itu, jangan lupa atur prioritas, dan jaga pengeluaran secukupnya. Susun daftar pengeluaran bulanan dengan baik sehingga kita bisa tau, apa saja yang menjadi kebutuhan primer dan mana kebutuhan sekunder. Setelah itu, lakukanlah penyesuaian anggaran dengan mengesampingkan pengeluaran yang tidak terlalu dibutuhkan. Hal ini jelas akan membantumu memangkas biaya belanja dan menghemat keuangan.
2. Bayar utang
Setelah melakukan financial checkup, dan memangkas biaya bulanan, membayar utang adalah langkah yang bijak. Kenapa? Ya, karena berutang akan menimbulkan kekhawatiran ketika kondisi ekonomi seseorang tiba-tiba berubah memburuk. Oleh sebab itu, jika keuangan kamu masih cukup baik untuk membayar utang, maka selesaikanlah tanggung jawab itu. Mungkin membayar utang dan cicilan terdengar berat, namun membayar utang sekarang akan membebaskan kamu dari tekanan di masa depan.
3. Cari pemasukan sampingan
Sebagai antisipasi resesi, cobalah mencari sumber pemasukan sampingan untuk mengamankan kondisi finansial. Untuk mencari pemasukan sampingan, kamu harus lebih kreatif dan inovatif. Temukan pekerjaan sampingan, bisnis kecil-kecilan, sumber pendapatan yang pasif, atau hal lainnya. Hal Ini akan membantu kamu membangun benteng keuangan dan lebih bersiap menghadapi perubahan yang bisa tiba-tiba terjadi di tengah resesi.
4. Siapkan Dana Darurat
Tak kalah penting, siapkan cadangan seperti dana darurat mulai dari sekarang. Jangan sampai di kemudian hari kita mengandalkan dari utang ketika kebutuhan darurat datang. Jika sudah memiliki dana darurat, perkuatlah kapasitasnya. Semua anggota keluarga harus bisa memastikan kebutuhan kehidupannya tercukupi hingga 3-6 bulan ke depan. Sebagai referensi kamu yang belum berkeluarga dapat menyiapkan dana darurat 3-6 kali dari pengeluaran bulanan, dan bagi yang sudah berkeluarga menyiapkan 6-12 kali dari pengeluaran bulanan.
Artikel Terkait:
Produktif Cari Penghasilan Tambahan Walaupun #DirumahAja
Tips Mengatur Keuangan Di Tengah Pandemi COVID-19
Latte Factor : Penyebab ‘Bokek’ Kaum Milenial
Pentingnya Credit Score Bagi Kelancaran Finansial
Referensi:
money.kompas.com
medcom.id
tirto.id
koinworks.com
cermati.com